Unsur PAR Selenggarakan Camping Paskah 4 Hari; Pendeta, Harus Ada Perubahan Karakter

 

Pendeta sedang menyampaikan refleksi Firman Tuhan dalam Ibadah pembukaan camping paskah Unsur PAR tahun 2022
Pendeta sedang menyampaikan refleksi Firman Tuhan dalam Ibadah pembukaan camping paskah Unsur PAR tahun 2022

YAKONDE – Dalam rangkah memaknai arti Kematian dan Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, serta menambah semaraknya Hari Raya Paskah tahun 2022, Unsur PAR Jemaat GKI Ebenhaezer Yakonde, Klasis Waibu-Moi menyelenggarakan Camping selama 4 hari, terhitung hari ini Kamis (14/04/2022) hingga Senin (18/04/2022).

Camping tersebut diikuti oleh 200-an anak sekolah minggu, terdiri dari kelas Alkitab, kelas Tanggung, kelas Remaja. 200-an anak itu terbagi menjadi 5 kelompok sesuai dengan tenda atau pondok yang ada.

Keceriaan dan sukacita amat terlihat dengan jelas dari raut wajah anak-anak. Keceriaan anak-anak terlihat dari, walau sesuai jadwal harus masuk atau registrasi jam 12 siang, namun mereka telah bersiap diri sejak dari pagi dan menunggu proses registrasi di lingkungan atau kompleks camping.

Setelah menanti sejak pagi, akhirnya proses registrasipun dimulai. Ratusan anak telah terdaftar dan kemudian diarahkan oleh para pengasuh untuk masuk kesetiap tenda yang telah disiapkan.

Mengawali seluruh proses pelaksanaan camping selama 4 hari, dilakukan ibadah pembukaan yang dilayani langsung oleh Ketua jemaat GKI Ebenhaezer Yakonde, Pdt. Denny R. Limungas, S.Si, Theol.

Dalam refleksi Firman Tuhan, Pendeta Denny menekankan bahwa usai dari pelaksanaan camping, harus ada perubahan dalam diri dan karakter masing-masing anak atau peserta camping.

“Harus anak-anakku, usai camping dapat menjadi kebanggan orang tua. Jika sebelum mengikuti camping, sering melawan orang tua, setelah pulang dari camping atas arahan dan bimbingan kaka-kaka pengasuh maka tidak lagi melawan orang tua namun sebaliknya menjadi anak yang rajin dan dengar-dengaran. Maka ayah dan ibu akan tersenyum bangga melihat perubahan itu,” ujarnya.

Untuk memperkuat nasihat Firman Tuhan, pendeta menyampaikan sebuah ilustrasi kepada anak-anak yakni, tentang seorang gembala yang memiliki banyak ekor domba namun dari sekian banyak itu ada satu diantara domba-domba itu adalah domba yang susah diatur oleh gembalanya.

Melihat akan sulitnya mengatur satu domba tersebut, akhirnya si gembala memathkan salah satu tangan dan kakinya. Mendapat perlakuan seperti itu dari si gembala, maka domba tersebut sangat marah kepada si gembala.

Namun si gembala atas teguran dan nasihat dari salah seorang pendeta, akhirnya si gembala mengobati tangan dan kakinya yang telah dipatahkan. Berbulan-bulan si gembala merawatnya atau mengobatinya dengan penuh kesabaran dan kesetiaan walau kadang pengobatan dari si gembala di tolak oleh domba itu.

Akhirnya, tiba satu waktu kaki dan tangan yang terpatah itu sembuh total karena dirawat oleh si gembala. Maka sejak itulah, domba tersebut menjadi domba yang setia, penurut dan dengar-dengaran serta tidak menyakiti domba yang lainnya.

Lewat ilustrasi tersebut, pendeta mengajak anak-anak peserta camping untuk saling mengasihi di dalam Tuhan. Bukan hanya kepada sesame teman, tetapi juga kepada semua kaka-kaka pengasuh.

“Selamat merayakan Camping Paskah anak-anakku sekali, Tuhan Yeses selalu memberkati,” ungkap pendeta mengakhiri refleksi singkatnya.

Peserta camping sedang mengisi pujian pada ibadah pembukaan camping
Peserta camping sedang mengisi pujian pada ibadah pembukaan camping

Sementara itu, Ketua Unsur PAR Jemaat GKI Ebenhaezer Yakonde, Rence Rudolf Mokay dalam laporannya menyebutkan bahwa camping paskah akan berlangsung selama 4 hari.

“Segala hal yang akan kami gunakan sebagai penunjang pelaksanaan camping sudah kami siapkan. Kami juga berharap dukungan dari orang tua supaya camping ini dapat berjalan dengan baik,” harapnya.

Dia juga turut menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tidak terhingga kepada semua orang tua yang telah memberikan bantuan berupa uang tetapi juga berupa barang sebagai wujud dukungan.

“Biarlah Tuhan yang mempunyai kasih dan berkat akan memberkati bapa,ibu,sdr/i sekalian,” ucapnya.

Ditempat yang sama, mewakili peserta camping salah satu anak, Philamon Atus Aro Tungkoye dengan penuh gembira menyampaikan terima kasih, pertama kepada Tuhan Yesus sebagai sang pemberi hidup, kedua kepada Bapa Pendeta sebagai ketua jemaat, dan ketiga kepada kaka-kaka pengasuh yang telah memberikan kesempatan kepada dirinya bersama peserta lainnya untuk ada dalam camping paskah ini.

“Kaka-kaka pengasuh yang baik hati, kaka-kaka dong baik skali. Apa yang kaka-kaka dong lakukan hari ini, camping ini akan menjadi sejarah dan cerita. Kelak kami akan cerita bahwa, kami pernah ikuti camping,” ungkapnya.(adminTIK)

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*